Kamis, 16 Oktober 2008

Teknik Heat / Hot Press & Teknik Transfer Print

Teknik Heat / Hot Press & Teknik Transfer Print.

Meskipun bukan murni teknik sablon, tapi banyak yang menggolongkan kedua teknik ini ke bidang sablon. Mungkin anda pernah mendengar atau melihat hasil print yang disebut; Aluminum FOIL, Flocking / Bludru, Embos, dan digital printing / transfer prints. OK di tutorial ini saya akan membahas secara sekilas mengenai teknik – teknik ini, supaya anda dapat mengenalnya.

heat press machine

image : Heat / Hot Press Machine for T-hirts

Aluminum FOIL

Dengan menggunakan lembaran aluminum foil yang khusus dikembangkan untuk pencetakkan, teknik ini memanfaatkan panas mesin Heat / Hot Press untuk melakukan pentransferan gambar / bentuk yang diinginkan. Untuk media kertas / plastik maka biasanya membutuhkan sebuah moulding / plat cetak untuk dapat menghasilkan bentuk yang ingin dicetak. Namun untuk di media kain / textile / kaos, sistem pentransferannya hanya membutuhkan lem perekat khusus untuk dapat merekatkan lembaran foil tersebut ke kain. Untuk menghasilkan bentuk / gambar yang dikehendaki, maka anda dapat menyablonkan lem untuk foil tersebut dengan cara sablon yang seperti biasa, lalu anda tinggal melakukan pengepressan lembaran foil diatas lem yang telah disablonkan tersebut.

Flocking / Bludru

Sama dengan teknik FOIL , anda perlu sebuah lem khusus untuk merekatkan lembaran bludrunya. Untuk penerapan di media kertas ( tidak pernah digunakan untuk media plastik ), tidak perlu menggunakan mesin Heat / Hot Press dan moulding, cukup menyablonkan lemnya di media tersebut lalu mengepressnya dengan cukup memberikan tekanan / beban berat.

Embos

Teknik ini bertujuan untuk menimbulkan bentuk yang menjorok kedepan ( timbul ). Anda perlu membuat moulding / plat cetak khusus untuk emboss untuk melakukan teknik ini, juga harus menggunakan mesin PON / Preassure Press sehingga mendapatkan tekanan yang cukup untuk dapat mengasilkan efek timbul yang bagus.

Digital Printing / Transfer Prints

Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak lama, dan teknik pentransferan memiliki banyak variasi dalam penggunaannya. Salah satunya adalah yang sering kita dengar akhir – akhir ini yaitu digital prints. Dengan adanya perkembangan dalam teknologi printer dan khususnya teknologi tintanya, sekarang dengan tinta khusus yang disebut tinta sublimasi, maka kita dapat melakukan proses transfer hasil print ke media yang diinginkan hanya dengan menggunakan kertas biasa. Pentransferannya membutuhkan mesin heat / hot press karena prosesnya membutuhkan panas agar tinta sublim tersebut dapat berpindah / transfer. Kelemahannya adalah hasil cetaknya tidak tahan lama dan tidak dapat menghasilkan handfill atau efek – efek khusus tertentu yang diinginkan sebagaimana halnya bisa anda lakukan dengan teknik sablon manual.

TAMBAHAN : ada juga teknik printing yg disebut Direct Printing. Sebenarnya teknik ini hanya modifikasi dari teknologi printer komputer yg sudah ada, komputer tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memprint sebuah kaos / t-shirts secara langsung, tintanya pake tinta sublimasi.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Om..apa ga ada trik khusus supaya hasil transfer paper bisa tahan lama? Misal dengan proses curing atau pakai Duracotton? atau mungkin pengaruh transfer paper dan tinta?

misal menggunakan printer laser, apa hasil nya akan lebih tahan lama?

saya ga ngerti nih. tolong balas ke email ya.